Selasa, 03 Mei 2011

Sehat Jiwa Raga


MELATI PUTIH UNTUK KESEHATAN JIWA RAGA
Ilmu Pernapasan Melati Putih semata-mata adalah Ilmu duniawi terlepas dari agama dan kepercayaan mana pun.
Orang melatih beladiri tidak sekedar untuk berjaga jaga bila sewaktu mendapat serangan secara fisik. Terkadang berlatih beladiri di samping untuk menjaga kebugaran tubuh juga bila di dalami secara tekun bisa juga memberi manfaat bagi orang lain yang misalnya untuk keperluan pengobatan yang mendasar. Tujuan ini lah yang menjadi dasar bela diri melati putih pembentukan bermarkas di semarang, yogyakarta, jawa tengah. Dijakarta satu-satunnya cabang yang beroprsi di pondok klapa selatan daratan daerah no.23 Rt.05 Rw.12 jakarta timur.
Sujarwata, Pendiri perguruan tersebut yang berkantor di semarang, mengungkapkan lembaganya yang berada di bawah organisasi ikatan pencak silat Indonesia (IPSI) didirikan pada 6 Maret 1991 setelah sebelumnya hanya untuk kalangan terbatas. “namun, karena banyaknya permintaan supaya membuka cabang diberbagai kota inilah akhirnya kami resmikan pendiriannya,” Ujar sujarwata.
Perguruan Melati Putih,  menurut dia, sebenarnya berasal dari kepanjangan ‘ Melatih Hati yang putih’. Orang yang masuk dalam perguruan ini haruslah bisa mengendalikan diri dari segala macam hafa nafsu yang ada.
Dalam Bulan suci Ramadhan ini misalnya; orang harus bisa mengendalikan diri bukan hanya menaahan lapar dan dahaga saja. Tetapi, dia juga terbebas dari berbagai nafsu mulai dari rasa iri dan dengki, berbuat jahat, bohong, suka menfitna, dan nafsu setan lainnya.
“Oleh karenanya olah raga ini sangat cocok dilakukan dalam bulan ramadhan ini. Penyerapan ilmunya akan cepat terlaksana dibandingkan hari hari biasa,” tegasnya.
“Kendati demikian ilmu ini beersifat umum. Dalam arti bukan terbatas hanya bagi orang islam saja yang boleh masuk. Pemeluk agama lain asalkan mereka taat menjalankan syariatnya bisa menekuninya. Sebab yang dibutuhkan disini ketahanan kosentrasinya.
Berkait dengan kebutuhan konsentrasi tinggi inilah yang paling cepat menyerap ilmunya adalah mereka-mereka yang sudah berumur lebih dari 17 tahun. Apakah itu orang yang sudah tua, muda atau yang sudah kakek-kakek atau nenek-nenek sekalipun.
Namun demikian bukan berarti ilmu ini tidak diajarkan unutk anak-anak. Melati Putih juga membuka pendaftaran untuk anak-anak yang baru berusia lebih dari 9 tahun, mereka tidak dilatihb ilkmu pernafasan akan tetapi lebih ditekatkan pada seni beladirinya.
Beladiri pada anak lebih ditekankan kepada ilmu pencak silatnya. Yang diajarkan pada anak-anak adalah jurus-jurus gerakan dasarnya yang menjadi permulaan juga anggota baru. Setelah itu baru pengurus lain semisal jurus kembangan, betikaman, dan tarungan terikat dan bebas.
Sujarwata mendapatkan ilmu  dari Yogyakarta setelah sebelumnya berguru hampir lima tahun di sebuah perguruan silat bersanas Prana Sakti. Prana berarti nafas dan sakti adalah kerja, dengan demikian diartikan kerja dari napas atau mengolah napas untuk menghasilkan energi.
Begitu kembali ke semarang,dia memperdalam ilmunya dengan menjadikan tuju sumber tenaga yang di olah untuk menjadikan sumber dasar. Di antaranya tenaga seksual, tenaga kaitannya dengan makan dan minum, jiwa ,hati, batas kenikmatan makan, padandangan dan pikiran.
Ilmu pernafasan Melati Putih pada hakikatnya adalah mengolah tenaga dalam yang ada dalam diri setiap manusia. Karena orang – orang sering menyebut dengan tenaga dalam atau prana sakti. Ilmu pernafasan Melati Putih semata – mata adalah ilmu duniawi terlepas dari agama dan kepercayaan manapun.
Ilmu ini juga merupakan bagian dari bela diri yang bersifat jasmani, yaitu mengolah raga dan jiwa manusia. Jurus – jurusnya merupakan perpaduan gerak fisik dan nonfisik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar